News


Saat Kecelakaan, Penumpang Merpati MA-60 Tak Sempat Pakai Pelampung
Jakarta - Penumpang pesawat Merpati MA-60 yang jatuh di perairan Kaimana, Papua Barat, umumnya ditemukan tanpa mengenakan pelampung. Menurut PT Merpati Nusantara, insiden kemarin tipe unplan emergency sehingga penumpang tidak sempat mengenakan pelampung.

"Jadi sementara ini, kecelakaan yang di Papua pasti unplan emergency," ujar Dirut PT Merpati Nusantara, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, dalam jumpa pers di Kantor Merpati, Jl Angkasa, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2011).

Di dalam kesempatan tersebut, Sardjono didampingi Direktur Niaga Merpati, Toni Aulia, Direktur Operasional Merpati Asep Eka Nugraha, dan Direktur Keuangan Merpati Farid Lutfi. Termasuk 10 orang pilot pesawat jenis MA.

Sardjono menjelaskan, ada dua jenis keadaan darurat dalam dunia penerbangan. Pertama plan emergency, kedua unplan emergency.

Plan emergency yang dimaksud adalah suatu keadaan darurat dimana penumpang dapat instruksi untuk segera mengenakan pelampung untuk kemudian mengikuti semua arahan kabin. Tapi, ketika pesawat akan melakukan pendaratan darurat tentu akan memberikan peringatan.

"Jadi kalau pesawat holding dan dalam keadaan normal, pilot tidak boleh menyuruh mengenakan pelampung, kalau disuruh pakai pelampung berarti kita tahu, pesawat akan melakukan pendaratan darurat dan akan menyerukan mayday," jelasnya.

Penyebab jatuhnya pesawat masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan KNKT. Merpati memastikan tidak ada peraturan yang dilanggar saat melakukan penerbangan Minggu siang lalu.

Menejemen Merpati juga siap mempertanggungjawabkan pernyataannya terkait insiden ini. Dari Kementerian Perhubungan sendiri, tetap meminta Merpati beroperasional seperti biasa.

"Pihak Merpati bersedia diaudit, untuk diaudit kita welcome. Itu bukan hal yang baru. Audit dari Kemenhub untuk tetap menjalani operasi penerbangan yang sesuai," katanya.

Dari 27 penumpang, tinggal 3 orang lagi yang belum ditemukan. Seperti janjinya, Merpati akan memberikan santunan untuk para korban.

"Sampai saat ini masih ada tiga orang yang belum ditemukan, dua pilot dan satu penumpang. Semua korban ditanggung oleh asuransi, untuk besarnya yang tidak tahu pastinya berapa. Saya berharap semoga mereka ditemukan," tutup Sardjono

0 komentar:

Posting Komentar